Ada tiga jenis sarang walet yang umum dijual dikalangan petani walet.
Gambar Sarang Walet Putih |
1. Sarang Hitam
Sarang ini dihasilkan oleh walet jenis Cullocalia maximal terbuat dari bulu yang direka: dengan air liur. Ketika akan digunakan/dikonsumsi Iiurnya saja yang diambil. Sarang hitam banyak ditemukan di gua-gua di Kalimantan. Sarang yang belum dibersihkan harganya Rp.300.000 hingga Rp.400.000/kg, sedang yang sudah bersih bisa dua kali lipatnya yaitu Rp.600.000 hingga Rp.800.000/kg.
2. Sarang Seriti
Janis sarang kedua tersusun dari serat tumbuhan (akar-akaran, rumput ijuk, daun cemara kering, dan lain-lain) yang direkat dengan air liur walet jenis C. esadenta (seriti) Perekat sarang bisa dimakan setelah dipisahkan dari material penyusunannya. Caranya sarang direbus atau direndamnya dalam air.
3. Sarang Putih
Sarang ini paling banyak dikonsumsi dan mahal harganya. Sarang putih disebut juga sarang perak, terbuat sepenuhnya murni dari air liur walet jenis C. fuchiphaga fuciphaga. Sarang walet jenis inilah yang dipetik di gua-gua pantai selatan Jawa dan rumah-rumah walet sepanjang pantai utara Jawa. Sarang asal rumahan lebih putih dan bersih, sementara dari gua kekuningan karena tercemar lingkungan setempat. Misalnya akibat terjadinya reaksai dengan batu, cadas, tanah keras, atau kapur tempatnya menempel di gua. Sarang walet rumahan cenderung berkualitas bagus. Namun itupun tergantung dari cara panennya.
Panen rampasan menghasilkan sarang bermutu bagus, tapi ukurannya kecil-kecil karena belum sempurna pembuatannya. Panen rampasan dilaksanakan saat walet telah membuat sarang tapi belum bertelur.
Sarang dari panen buang telur memiliki mutu terbagus. Ukurannya telah mencapai maksimal dan masih bersih dari bulu serta kotran.
Panen buang telur, dilakukan setelah burung bertelur 2 butir, tetapi belum mengeram. Panenan yang dilakukan serelah penetasan menghasilkan sarang mutu rendah. Sebab, sarang sudah mulai rusak. Sarang ini dipanen setelah anak-anak walet terbang dan dapat mencari makan sendiri. Keuntungannya populasi burung depat benambah. Produksi sarang pada musim panen berikunya bisa meningkat.
Di antara sarang putih terkadang dijumpai yang berwarna merah atau cokelat. Penyebab adanya Sarang merah (sarang darah) belum dapat dijelaskan secara akurat. Mungkin lantaran musim dan jenis serangga yang dimakan walet tersebut, atau bisa juga pengaruh kelembapan dun suhu ruang pada rumah walet. Sarang ini remyata memiliki harga paling tinggi. Apabila betul-betul merah darah dan permanen, tanpa noda kotran, bentuk sempurna dengan garis tengah 9 cm dan bobot 9 g (110 — 130 sarang/kg) harganya bisa mencapai puluhan juta/kg.
Sebagai obat, sarang merah dinilai
sangat istimewa dan tinggi akan khasiatnya. Sedangkan sarang perak yang putih bersih tanpa kotoran dan bulu, serta sempurna bentuknya harganya adalah 9 - 13 juta/kg. Garis tengah sarang sekitar 10 cm, bobot 8 g/sarang, atau 110-140 sarang/kg.
0 Response to "Jenis-Jenis Sarang Walet "
Post a Comment