Bentuk dan Konstruksi Rumah Walet yang Ideal
Bentuk dan Konstruksi Rumah Walet yang Ideal |
Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar yang luasnya bervariasi dari 10 x 15 m2 sampai 10 x 20 m2. Ketinggian tembok rumah walet praktis sama dengan rumah sriti, yaitu sekitar 5 -6 m. Tinggi tembok tersebut belum termasuk wuwungan (bubungan atap).
Tinggi rendahnya bubungan atap sangat mempengaruhi kondisi suhu dan kelembapan gedung walet. Makin tinggi wuwungannya, makin baik bagi rumah walet dan lebih disukai oleh burung walet. Semakin besar jarak antara bubungan dengan plafon berarti rongga antara bubungan dengan plafon bertambah besar. Dengan adanya jarak yang besar, maka volume udara dalam ruangan tersebut juga semakin besar sehingga panas udara tidak sepenuhnya menyinggung plafon.
Rumah setinggi itu tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi di sekitarnya karena burung walet hanya mau memasuki rumah yang lubang masuknya bebas dari pepohonan. Apabila rumah tersebut tertutup oleh pepohonan di sekitarnya perlu dibangun rumah yang lebih tinggi lagi.
Tembok dibuat dari plester, sedangkan bagian luarnya dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur, clan semen dengan perbandingan 3:2: 1. Komposisi tersebut mirip komposisi gua-gua walet alam dan sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembapan udara dalam ruangan gedung walet. Untuk mengurangi bau semen dapat disiram dengan air setiap hari. Makin sering tembok ter- sebut disiram dengan air, makin cepat hilang bau semennya. Burung walet tidak mau terganggu oleh binatang pengganggu, seperti tikus, kucing, tokek, cicak atau binatang lain yang mudah memanjat dinding. Oleh karena itu, dinding tembok perlu dibuat selicin mungkin untuk mengurangi atau mencegah naiknya binatang pengganggu.
Kerangka atap dan sekat-sekat untuk melekatnya sarang- sarang burung walet sebaiknya dibuat dari kayu yang kuat dan cukup tua agax dapat bertahan dalam jangka panjang, tidak mudah dimakan rengat dan tidak perlu cepat diganti. Penggan- tian yang terlalu sering bisa mengganggu ketenangan burung walet.
Burung-burung walet cenderung menyukai kayu yang sudah tidak ”berbau"' lagi. Umumnya, kayu yang baru masih berbauu. Sebaiknya, kayu tersebut dijemur sampai kering kemudian dioles atau direndam dalam air bekas rendaman sarang walet atau campuran putih telur itik agar baunya khas dan disukai burung walet.
Untuk mengurangi terik matahari dan sekaligus mengendalikan suhu dan kelembapan ruangan pada malam hari, maka sebaiknya atapnya dibuat dari genting. Seng tidak baik dipakai untuk atap rumah burung walet karena mudah terpengaruh oleh suhu udara. Suhu dan kelembapan udara dalam ruangan gedung walet yang beratap seng menjadi labil. Atap asbes lebih tipis daripada genting sehingga peredaman udara di dalam ruang di bawah atap genting lebih baik daripada asbes. Genting yang terbaik adalah genting press tanah liat. Dengan demikian atap dari genting mampu menjaga suhu ruangan dalam rumah, agar tetap mantap, tidak mudah mejadi panas pada siang hari atau menjadi terlalu dingin pada malam hari.
0 Response to "Bentuk dan Konstruksi Rumah Walet yang Ideal"
Post a Comment